cinta adalah kekuatan,
yang mampu mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibbah,
itulah cinta.
sekalipun cinta telah ku uraikan,
dan ku jelaskan panjang lebar,
namun cinta kudatangi,
aku jadi malu pada keteranganku sendiri.
meskipun lidah telah mampu menguraikan,
namun tanpa lidah,
cinta ternyata lebih terang,
sementara pena begitu tergesagesa menuliskannya.
kata-kata pecah berkeping-keping,
begitu sampai kepada cinta.
dalam menguraikan cinta,
akal terbaring tak berdaya,
bagaikan keldai terbaring dalam lumpur,
cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan.